Rabu, 30 Mei 2012

Melestarikan Kebudayaan Nasional


Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kbudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bai Masyarakat Pendukukungnya, Semarang: P&K, 199
Disebut kebudayaan yang diinginkan karena kebudayaan bukan sekedar koleksi artefak dan tradisi untuk dilesterikan. Lebih dari itu kebudayaan adalah respon manusia terhadap berbagai tantangan, kemudian memberi wujud baru pada pola-pola yang ada.
Budaya masa kini lebih sering dipandang sebagai hal yang membosankan. Banyak masyarakat yang lebih memilih hal lain karena budaya dipandang tidak mampu mengikuti inovasi zaman. Kehidupan berbudaya telah menjadi pilihan kesekian, bahkan budaya bangsa lain yang dipandang lebih nyaman untuk dinikmati dan dijalankan. Kehidupan bersosial,beragama, norma-norma, tata krama dan adat bangsa indonesia semakin terkikis. Bahkan jika hal ini tetap dibiarkan, mungkin 5-6 tahun anak-anak sekolah dasar sudah tidak mengenal lagi apa itu tari jaipong,tari pendet, bahkan mungkin sudah tidak mampu berbahasa daerah. Hal inilah yang menjadi tugas berat bagi kita semua terutama mahasiswa indonesia untuk terus melestarikan bahkan mengembangkan kebudayaan bangsa indonesia.
Melestarikan budaya adalah hal yang wajib. Salah satu contoh yang menarik adalah belajar budaya sambil belanja. Contoh ini telah dibuktikan oleh masyarakat kota solo. Masyarakt kota solo mendisain ruangannya dengan mengusung unsur jawa dan romantisme. Bentuknya merupakan rumah masa lalu yang berbalut dengan kekayaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau yang lebih dikenal dengan Keraton Solo. Di dalam rumah tersebut terdapat foto-foto Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Foto masa lalu tersebut sebenarnya local genius untuk pengayaan pariwisata, pengenalan budaya secara tidak langsung. Suasanan Jawa juga terasa dari pitutur adiluhung Jawa di bagian sudut artistik batik omah lawean.
Berkunjung ke museum bisa menjadi pilihan lain dalam melestarikan dan mengenalkan budaya Indonesia. Museum menyimpan berbagai kekayaan budaya bangsa. Tempat ini sangat sesuai sebagai tempat edukasi. Siswa maupun mahasiswa dapat lebih dekat mengenal kebudayaan bangsa. Dengan adanya museum ini diharapkan kelestarian budaya dapat terus dikembangkan, tidak untuk dikenang sebagai saksi bisu betapa besarnya peninggalan masyarakat indonesia zaman dulu.
Kebudayaan masa kini telah dipadukan dengan elemen-elemen lain. Salah satunya adalah kehidupan beragama. Di Bali, masyarakat Kristiani memiliki kebiasaan memasang penjor dan memakai pakaian adat saat kebaktian, layaknya pemeluk agama hindu.  Hampir seluruh umat Kristiani yang datang mengenakan pakaian adat khas Bali, yang biasanya digunakan umat Hindu saat sembahyang ke Pura. Umat laki-laki berpakaian adat madya, sedangkan umat perempuannya berbusana kebaya khas Bali. Adat Bali di Gereja ini merupakan tradisi turun-temurun. Hal ini menggambarkan betapa budaya dapat dikawinkan dengan kehidupan beragama.
Kebudayaan akan selalu menjadi elemen penting sebagai identitas bangsa. Ketika zaman telah mampu memupus kebudayaan, maka bangsa tersebut tidak mempunyai identitas. Tugas kita lah untuk selalu menjaga, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan. (Danang,Ihsan,Handoy,Irsyad)