Kebudayaan
nasional adalah kebudayaan yang
diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia
Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta
diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam
segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan
pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kbudayaan, Wujud, Arti dan
Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bai Masyarakat Pendukukungnya, Semarang:
P&K, 199
Disebut kebudayaan yang diinginkan karena
kebudayaan bukan sekedar koleksi artefak dan tradisi untuk dilesterikan. Lebih
dari itu kebudayaan adalah respon manusia terhadap berbagai tantangan, kemudian
memberi wujud baru pada pola-pola yang ada.
Budaya masa kini lebih sering dipandang sebagai
hal yang membosankan. Banyak masyarakat yang lebih memilih hal lain karena
budaya dipandang tidak mampu mengikuti inovasi zaman. Kehidupan berbudaya telah
menjadi pilihan kesekian, bahkan budaya bangsa lain yang dipandang lebih nyaman
untuk dinikmati dan dijalankan. Kehidupan bersosial,beragama, norma-norma, tata
krama dan adat bangsa indonesia semakin terkikis. Bahkan jika hal ini tetap
dibiarkan, mungkin 5-6 tahun anak-anak sekolah dasar sudah tidak mengenal lagi apa
itu tari jaipong,tari pendet, bahkan mungkin sudah tidak mampu berbahasa
daerah. Hal inilah yang menjadi tugas berat bagi kita semua terutama mahasiswa
indonesia untuk terus melestarikan bahkan mengembangkan kebudayaan bangsa
indonesia.
Melestarikan budaya adalah hal yang wajib. Salah
satu contoh yang menarik adalah belajar budaya sambil belanja. Contoh ini telah
dibuktikan oleh masyarakat kota solo. Masyarakt kota solo mendisain ruangannya
dengan mengusung unsur jawa dan romantisme. Bentuknya merupakan rumah masa lalu
yang berbalut dengan kekayaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau yang
lebih dikenal dengan Keraton Solo. Di dalam rumah tersebut terdapat foto-foto Raja
Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Foto masa lalu tersebut sebenarnya local
genius untuk pengayaan pariwisata, pengenalan budaya secara tidak langsung.
Suasanan Jawa juga terasa dari pitutur adiluhung Jawa di bagian sudut artistik
batik omah lawean.
Berkunjung ke museum bisa menjadi pilihan lain
dalam melestarikan dan mengenalkan budaya Indonesia. Museum menyimpan berbagai
kekayaan budaya bangsa. Tempat ini sangat sesuai sebagai tempat edukasi. Siswa
maupun mahasiswa dapat lebih dekat mengenal kebudayaan bangsa. Dengan adanya
museum ini diharapkan kelestarian budaya dapat terus dikembangkan, tidak untuk
dikenang sebagai saksi bisu betapa besarnya peninggalan masyarakat indonesia zaman
dulu.
Kebudayaan masa kini telah dipadukan dengan
elemen-elemen lain. Salah satunya adalah kehidupan beragama. Di Bali,
masyarakat Kristiani memiliki kebiasaan memasang penjor dan memakai pakaian
adat saat kebaktian, layaknya pemeluk agama hindu. Hampir seluruh umat Kristiani yang datang
mengenakan pakaian adat khas Bali, yang biasanya digunakan umat Hindu saat
sembahyang ke Pura. Umat laki-laki berpakaian adat madya, sedangkan umat perempuannya
berbusana kebaya khas Bali. Adat Bali di Gereja ini merupakan tradisi
turun-temurun. Hal ini menggambarkan betapa budaya dapat dikawinkan dengan
kehidupan beragama.
Kebudayaan akan selalu menjadi elemen penting
sebagai identitas bangsa. Ketika zaman telah mampu memupus kebudayaan, maka
bangsa tersebut tidak mempunyai identitas. Tugas kita lah untuk selalu menjaga,
melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan. (Danang,Ihsan,Handoy,Irsyad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar